Home »ARTIKEL»Kejutan Awal 2011, Sistem Zodiak Berubah!
Kejutan Awal 2011, Sistem Zodiak Berubah!
Posted on 8:31 PM by Damar Yosa Aji
Minneapolis – Kejutan awal tahun ini diberikan oleh Profesor Parke Kunkle yang menyebutkan sistem zodiak atau perbintangan saat ini sudah basi alias sudah ketinggalan zaman. Profesor yang mengajar astronomi di Minneapolis, Amerika Serikat, itu mengatakan sumbu bumi saat ini sudah bergeser dari posisi sejak sistem zodiak pertama kali ditemukan bangsa Babylonia. “Saat astrolog mengatakan ‘matahari’ ada di pisces, nyatanya tidak benar-benar di pisces,” ujar Kunkle seperti yang dilansir dari dailymail.co.uk, Sabtu (15/1/2011).
“Dalam perjalan sejarah, orang-orang melihat ke langit untuk memahami dunia di sekelilingnya. Tapi sekarang saya pikir orang yang berkecimpung di dunia astrologi jarang melakukannya,” kritik Kunkle.
Sistem Babylonia kuno mengelompokan zodiak berdasarkan konstelasi di mana matahari berada pada saat orang dilahirkan.
“The ancient Babylonians based zodiac signs on the constellation the sun was ‘in’ on the day a person was born”.
Tetapi ribuan tahun setelahnya, gravitasi bulan telah mengubah posisi putar bumi pada porosnya dan menciptakan perbedaan sebulan pada susunan bintang. Astronom saat ini mengusulkan semua bintang mundur satu bulan ke belakang dan menambah bintang ke-13, yakni ophiuchus.
Akibat dari sistem zodiak ini, banyak orang berganti bintangnya. Pendapat Kunkle juga menimbulkan kontroversi dan debat di berbagai kalangan.
“Dia (Kunkle-red) benar kalau bumi berubah, tetapi astrolog selama ini tidak mendasarkan prediksi mereka pada konstelasi bintang,” ujar astrolog Jonathan Cainer.
“Sebuah bintang dinamakan atas konstelasinya, bukan pada posisi mereka di angkasa,” lanjut Cainer.
Cainer mengatakan orang-orang tidak perlu mengkalkulasi ulang bintangnya setelah penambahan satu bintang ophiuchus. “Ini penuh dengan omong kosong,” kecamnya.
“Dalam perjalan sejarah, orang-orang melihat ke langit untuk memahami dunia di sekelilingnya. Tapi sekarang saya pikir orang yang berkecimpung di dunia astrologi jarang melakukannya,” kritik Kunkle.
Sistem Babylonia kuno mengelompokan zodiak berdasarkan konstelasi di mana matahari berada pada saat orang dilahirkan.
“The ancient Babylonians based zodiac signs on the constellation the sun was ‘in’ on the day a person was born”.
Tetapi ribuan tahun setelahnya, gravitasi bulan telah mengubah posisi putar bumi pada porosnya dan menciptakan perbedaan sebulan pada susunan bintang. Astronom saat ini mengusulkan semua bintang mundur satu bulan ke belakang dan menambah bintang ke-13, yakni ophiuchus.
Akibat dari sistem zodiak ini, banyak orang berganti bintangnya. Pendapat Kunkle juga menimbulkan kontroversi dan debat di berbagai kalangan.
“Dia (Kunkle-red) benar kalau bumi berubah, tetapi astrolog selama ini tidak mendasarkan prediksi mereka pada konstelasi bintang,” ujar astrolog Jonathan Cainer.
“Sebuah bintang dinamakan atas konstelasinya, bukan pada posisi mereka di angkasa,” lanjut Cainer.
Cainer mengatakan orang-orang tidak perlu mengkalkulasi ulang bintangnya setelah penambahan satu bintang ophiuchus. “Ini penuh dengan omong kosong,” kecamnya.
[sumber: detik.com]